Arti Sebuah Mimpi

Jangan lelah dengan apa yang kamu jalani saat ini, teruslah melukis mimpi...
Tuliskanlah angan-anganmu... entah hal tersebut akan terjadi atau tidak... pastikan kamu pernah mencoba mewujudkannya

Berbicara tentang masa depan...
Bayanganku 10 tahun yang akan datang, aku akan tinggal di daerah persawahan yang penuh dengan warna hijau. Saat pagi tiba, aku duduk bersandar di atas pendopo, memandang segala keindahan ciptaan-Nya.

Di tempat ini, aku bermimpi dapat mendirikan sebuah balai penelitian tentang pemanfaatan tanaman herbal. Sebagai bagian keluarga, pada tahap awal, aku akan merekrut sebagian besar lulusan Universitas Airlangga. Terinspirasi dari kata-kata Bapak Ganden "Dimanapun kamu berada kelak, profesi apapun yang kamu jalani, jangan pernah melupakan almamater". Bersyukur sekali dapat mengenyam ilmu dalam almamater, terlebih aku mendapat sebuah pola pikir dari perjalanan yang penuh warna.

Namun, sekali lagi jangan pernah menutup pintu bagi siapapun yang ingin belajar, mengaplikasikan sebuah ilmu... Jadi, aku tidak akan memandang sebelah lulusan dari Universitas lain yang ingin bergabung. Mari kita menyatukan visi misi bersama, bukan untuk menjadi yang terbaik, tapi untuk memberikan yang terbaik.

Tepat di sebelah Balai, aku berharap dapat mendirikan sebuah perpustakaan. Aku ingin mengabdi pada tanah air ini, aku ingin para penduduk sekitar merasakan indah dan nikmatnya menyentuh lembaran demi lembaran kertas berisi ilmu, membaca kata per kata dan meresapinya, seperti anugerah yang telah kurasakan saat menapaki rak perpustakaan di Surabaya.

Sore harinya, ketika aku telah menyelesaikan aktivitas harian. Aku akan mengantarkan kedua anakku berangkat mengaji, dengan penuh kasih sayang akan kegandeng tangan mereka, berharap engkau bisa tumbuh dengan baik nak.

Sepulangnya, alangkah senang hati ini bisa berjalan menapaki hamparan padi.. melangkahkan kaki menuju sebuah gubuk mungil nan sejuk, tempat Kita.

Ketika 10 tahun lagi tiba, aku berharap masih bisa membaca tulisan mimpi ini, mungkin saat itu...linangan air mata ini sulit untuk dihentikan, karena tiap tetes yang jatuh mengandung sebuah makna kebahagiaan.

Pada saat itu, aku berharap dapat menulis mimpi 10 tahun kemudian.. untuk lantas menuliskannya di masa-masa selanjutnya, 

hingga.... 

buah hatiku yang akan meneruskan tulisan ini dengan inspirasi mimpi mereka... 

Kawand... mulailah menuliskan mimpimu, adakalanya hidup ini bagaikan sebuah sintesis, kita harus mencoba merancangnya dari awal dengan berbagai pertimbangan reaksi. Setelah kita menjalaninya... akan terasa mana yang lebih baik bagi kita dan mana yang hanya angan sesaat... Apapun yang akan terjadi nantinya, hal itu adalah anugerah terindah dari ALLAH SWT... 

Tidak ada salahnya bila kita membayangkan mulai dari sekarang, karena semua yang kita lukis... adalah sebuah asa yang telah kita coba wujudkan dalam imaginasi.